Apa Itu Jadwal Depresiasi?
Saat melakukan metode depreciation, terdapat suatu hal yang dikenal dengan depresiasi. Artinya, suatu tabel akan menunjukkan seberapa banyak aset perusahaan akan disusutkan selama jangka waktu tertentu. Biasanya, jadwal depreciation akan memuat informasi seperti di bawah ini.
- Memiliki dekripsi aset yang jelas
- Terdapat waktu pembelian aset
- Total harga yang dibayar untuk memiliki aset tersebut
- Perkiraan masa manfaat atau masa guna aset
- Metode depreciation yang nantinya akan digunakan
- Memiliki nilai sisa, atau perkiraan harga aset setelah melewati masa gunanya.
Jenis-Jenis Metode Depresiasi
Terdapat beberapa metode untuk bisa melakukan depreciation demi kepentingan laporan keuangan atau neraca di akhir tahun. Namun, IRS hanya memberikan izin untuk satu metode depreciation di dalam pengembalian pajak.
Untuk itu, perusahaan diharuskan menggunakan satu metode pembukuan saja, dan satu metode lainnya untuk pajak. Tapi, beberapa perusahaan ada juga yang menggunakan metode penyusutan pajak untuk keperluan pembukuannya.
Terdapat 4 metode depreciation yang bisa Anda gunakan, yaitu:
1. Depresiasi Garis Lurus
Metode yang satu ini dianggap sebagai metode yang paling mudah untuk melakukan penyusutan aset tetap. Metode ini akan membagi nilai secara lebih merata selama masa guna aset itu sendiri.
Metode ini sangat sesuai untuk bisnis kecil yang menggunakan sistem akuntansi sederhana. Selain itu, jenis perusahaan ini pun umumnya tidak memerlukan penasihat akuntan dan juga pajak untuk membantu mereka.
Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut:
(Biaya Aset – Nilai Sisa) : Masa Manfaat
Jadi katkanlah ada suatu perusahaan Event Organizer kecil yang membeli peralatan pesta seharga 1 juta rupiah. Nilai sisa dari aset tersebut adalah 50 ribu rupiah setelah mengalami masa pakai setelah 10 tahun. Nah, depresiasinya adalah sebagai berikut:
(1 juta – 50 ribu) : 10 = 95 ribu rupiah
Jadi, di pembukuannya nanti akan ditulis bahwa peralatan pesta memiliki nilai sebesar 95 ribu rupiah selama 10 tahun.
2. Depresiasi Saldo Menurun Ganda
Metode saldo menurun ganda ini akan lebih kompleks, karena perusahaan harus mengurangi nilai aset yang lebih banyak segera setelah dibeli dan menguranginya lagi di lain hari. Metode yang satu ini sangat cocok untuk perusahaan yang ingin memulihkan nilai aset di awal waktu.
Namun untuk menghitungnya, Anda harus terlebih dahulu mengetahui tarif depresiasi, setelah itu Anda baru bisa menghitung depresiasi, berikut ini adalah rumusnya:
Depresiasi = nilai awal tahun X tarif depresiasi
Tarif depresiasi = (100 % : taksiran umur manfaat) x 2
3. Jumlah Depresiasi Digit Tahunan
Dalam bahasa asing, istilah ini dikenal dengan depreciation Sum of the Year’s Digits (SYD). Metode ini akan membantu perusahaan dalam menyusutkan aset di tahun awal masa manfaatnya dan lebih sedikit pada tahun-tahun setelahnya.
Metode ini juga akan sangat sesuai untuk bisnis yang ungun memulihkan lebih banyak nilai aset di awal, namun dengan distribusi yang sedikit lebih merata daripada metode di poin sebelumnya. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
(sisa umur aset : SYD) x (biaya aset – nilai sisa)
4. Depresiasi Unit Produksi
Depresiasi unit produksi adalah cara yang paling sederhana untuk menghitung penyusutan peralatan dengan berdasarkan banyaknya pekerjaan yang telah dilakukan oleh alat tersebut.
Cara ini sangat sesuai untuk bisnis kecil dengan cara mengurangi nilai peralatan dengan hasil yang bisa dikurangi dan diterima selama masa gunanya. Umumnya, cara ini hanya digunakan untuk mesin yang memiliki nilai tinggi. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:
(nilai aset – nilai sisa) : jumlah unit yang diproduksi selama masa pakai.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan konsultasikan segera bersama kami disini