Apa itu Perang Harga ?
Berdasarkan laman Wall Street Mojo, price war atau perang harga adalah sebuah kompetisi yang terjadi diantara para pebisnis yang untuk saling berlomba-lomba dalam menurunkan harga produknya.
Hal tersebut dilakukan sebagai cara untuk bisa menyaingi kompetitor dan memperoleh pangsa pasar. Dengan cara menawarkan harga yang lebih murah, maka akan ada banyak konsumen yang beralih pada produk mereka. Sehingga, akan semakin sulit juga untuk kompetitor lain dalam menarik pelanggan.
Lantas apa yang terjadi? Para kompetitor tersebut akan melakukan balas dendam dengan cara menawarkan harga yang lebih murah lagi.
Di sisi lain, hal tersebut akan memberikan keuntungan pada para pembeli. Tapi, penurunan harga yang berlebihan bisa memberikan dampak yang buruk untuk industri secara menyeluruh. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan di dalam laman Investopedia. Perusahaan yang tengah berada dalam kondisi price war akan beresiko mengalami penurunan keuntungan.
Penyebab Perang Harga
Beberapa faktor yang melatarbelakangi perang harga adalah sebagai berikut:
- Pasar yang kompetitif. Terdapat banyak perusahaan yang menawarkan produk serupa, sehingga hal tersebut merangsang terjadinya penurunan harga agar bisa bersaing antara yang satu dengan yang lainnya.
- Banyak perusahaan yang menganggap bahwa price war bisa dijadikan sebagai solusi dalam memperoleh pangsa pasar dan juga meningkatkan keuntungan.
- Pihak perusahaan ingin lebih memperluas pangsa pasar yang selama ini sudah diperoleh.
- Perusahaan ingin lebih menghindari kebangkrutan. Mereka bisa menarik konsumen baru agar bisa membantu memperbaiki likuiditas milik perusahaan.
Akibat Perang Harga
Perang harga yang terjadi menimbulkan banyak dampak, baik itu dampak yang baik ataupun yang buruk. Nah, dampak terjadinya perang harga adalah sebagai berikut:
- Perusahaan yang terlibat di dalam price war harus rela mengorbankan profitnya demi keuntungan jangka panjang.
- Pihak perusahaan harus rela menerapkan strategi dan juga jaringan yang lebih tepat, serta pemahaman yang lebih mendalam terkait kompetitor dan pasar bila ingin memenangi perang harga.
- Perusahaan besar yang menurunkan harganya bisa menyingkirkan semua kompetitornya. Sehingga, pelanggan pun mempunyai pilihan produk yang sangat sedikit serta kurang bervariasi.
- Saat pebisnis menurunkan harga produknya secara drastis, mereka akan kesulitan kembali untuk meningkatkan harga tersebut.
Bagaimana Cara Menghadapi Perang Harga?
Lalu, bagaimana cara menghadapi perang bisnis? Dilansir dari laman Management Study Guide, berikut ini adalah cara menghadapinya:
1. Membuat Produk Baru
Cara menghadapi perang harga yang pertama adalah dengan membuat produk baru. Umumnya, price war terjadi dalam produk yang sama atau serupa. Dengan mengeluarkan produk baru, maka Anda bisa mempertahankan harga ataupun meningkatkan harga perlahan lahan.
Produk baru sangat identik dengan inovasi ataupun teknologi yang baru. Nah, kelebihan tersebut bisa dijadikan sebagai tawaran pada konsumen agar mereka tidak beralih pada produk lain yang lebih murah.
2. Strategic Partnership
Bila Anda tidak bisa menarik hati pelanggan, maka Anda bisa coba mengambil hati supplier. Anda bisa memberikan penawaran yang lebih menarik pada supplier agar bisa menciptakan kerjasama yang lebih eksklusif. Hal tersebut dilakukan untuk memangkas supply chain kompetitor Anda.
Karena adanya supply yang lebih maksimal, maka perusahaan pun bisa memberikan pelayanan yang lebih optimal pada pelanggan.
3. Quality Wars
Cara lain untuk menghadapi perang harga adalah dengan melakukan market research yang lebih mendalam. Daripada Anda hanya fokus pada harga, Anda bisa menyampaikan pesan pada pelanggan bahwa bisnis Anda lebih memilih untuk mempertahankan kualitas.
Baik itu dari posisi bisnis yang menaikkan ataupun menurunkan harga, keduanya sama-sama harus bisa membuktikan pada masyarakat bahwa kualitas produknya sudah terjamin dengan baik.
4. Complex Pricing
Saat kompetitor lain ingin menurunkan harga, ada baiknya Anda tidak lantas menurunkan harga produk yang serupa. Bila perang harga terjadi hanya pada produk A dan B, Anda bisa fokuskan profit pada produk C dan juga D.
Caranya adalah dengan cara menawarkan skema harga yang lebih kompleks, seperti bundle pricing. Jadi, jika pelanggan membeli produk A sebanyak 2 buah, maka mereka bisa memperoleh produk C dengan harga yang lebih murah. Sehingga, bisnis Anda bisa tetap bertahan tanpa harus menurunkan harga secara drastis.
5. Memilih untuk Tidak Terlibat
Cara menghadapi perang harga yang terakhir adalah tidak terlibat di dalamnya. Pilihan ini terkadang bisa dijadikan cara terbaik daripada Anda harus masuk ke dalam perang harga dalam jangka waktu yang lama.
Bila kerugian Anda masih bisa diatasi, maka ada baiknya agar Anda lebih fokus dalam memaksimalkan strategi yang sudah ada.
Dampak jangka panjang dari adanya perang harga salah satunya adalah pelanggan akan selalu mengharapkan harga yang murah. Hal tersebut akan memberikan efek negatif pada bisnis Anda di masa depan.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan konsultasikan segera bersama kami disini