4. Alokasikan Pendapatan
Bisa menggunakan rumus 40-30-20-10, yaitu 40% pendapatan dianggarkan untuk keperluan sehari-hari, 20% cicilan produktif, 10% cicilan konsumtif, 20% aset rencana jangka panjang, serta 10% untuk keperluan sosial.
5. Menabung Sebanyak Mungkin
Hiburan dan jalan-jalan adalah khas milenial tapi bukan berarti karena pendapatan bertambah lalu wajar berfoya-foya. Biaya tersier semacam ini bisa dipersiapkan dari penghasilan non rutin, seperti dari bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan. Jadi jangan lupa menabung ya.
6. Jangan Berutang
Terutama jika utang tidak direncanakan. Misalnya, membeli ponsel mahal dengan kartu kredit, kemudian cicilan belum juga lunas lalu membeli tiket konser, dan lain-lain.
Utang perlu dikelola dengan baik karena menumpuk utang akan berisiko terjadi defisit neraca keuangan pribadi atau usaha. Padahal memulihkannya perlu waktu yang panjang bahkan bisa sampai tahunan. Jika merasa perlu mencicil maka usahakan barang tersebut memiliki manfaat lebih banyak daripada biaya kepemilikannya
7. Buat Skala Prioritas
Seiring kenaikan pendapatan dan luasnya pergaulan sah saja jika gaya hidup ikut naik kelas asalkan tidak lebih besar dari kenaikan gaji.Buatlah skala prioritas pengeluaran dan pendapatan nonrutin demi mencegah pengeluaran tidak terkendali.
8. Naikkan Dana Darurat
Kenaikan pendapatan berarti saatnya menaikkan aset rencana jangka panjang. Tingkatkan jumlah dana darurat, tabungan, asuransi, serta investasi.
9. Cari Pendapatan Tambahan
Selagi masih muda dan banyak kesempatan berkarya, dapat memanfaatkan waktu dan bakat untuk mencari pendapatan tambahan dengan money mindset multiple stream of income.
beberapa tips bagi milenials untuk pengaturan uang pribadi, begitu juga dalam Bisnis, penting nya pengaturan keuangan, dengan memiliki Laporan Keuangan akan bermanfaat untuk keuangan bisnis Anda, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan bersama kami disini