2. Tentukan bendahara
Menentukan bendahara keluarga juga menjadi hal yang baiknya diperhatikan. Istri dan suami bisa tentukan dengan kesepakatan bersama.
3. Buat tujuan keuangan
Setiap keluarga pasti memiliki tujuan keuangan yang ingin dicapai. Menentukan tujuan keuangan baik dalam jangka panjang atau pendek juga harus dilakukan secara bersama-sama.
Kemudian buat anggaran dan tujuan keuangan baik jangka pendek, menengah, dan Panjang secara bersama. Dan lagi-lagi, sesuai dengan kesepakatan bersama, jadi lebih jelas dan transparan keuangan rumah tangga.
4. Catat secara rutin
Mencatat keuangan secara rutin dan melakukan review bisa membuat keuangan rumah tangga jadi lebih terpantau. Ada baiknya kalau melakukan pencatatan dan review setiap tiga atau enam bulan untuk melihat progresnya.
5. Gabung dana darurat
Dana darurat adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Meski begitu, kalau sudah berumahtangga, ada baiknya jika dana darurat turut digabungkan.
Ketika sudah berumahtangga sebaiknya di gabung dana daruratnya, dan dihitung dari pendapatan atau pengeluaran per bulan. Tapi lebih aman dihitung 12 kali dari total pendapatan suami istri
Kenapa 12? Karena belajar dari COVID-19 yang hampir 2 tahun lebih ada di Indonesia membuat keuangan jadi berantakan. Dan mencari pekerjaan baru tidak lah mudah untuk dilakukan
pengaturan keuangan dalam rumah tangga sangat penting, terlebih lagi untuk pasangan yang mengelola usaha secara bersama, pemilik usaha yg dimana pasangan suami istri ikut terjun bersama dalam mengelola bisnisnya tentu menghadapi tantangan tersendiri, agar tetap transparan keuangan bisnis, dan bisnis Anda pun bisa mandiri secara finansial, untuk penanganan lanjutan segera konsultasikan bersama kami disini