5 Perbedaan Reksa Dana dan Saham
1. Bentuk Investasi
Perbedaan yang sangat mendasar dan penting untuk diketahui terkait perbedaan reksa dana dan saham adalah bentuk investasinya.
Reksa dana adalah sekumpulan produk investasi yang diolah dan dikelola oleh manajer investasi. Reksa dana pun terbagi menjadi tiga jenis, yakni reksa dana obligasi, surat utang, deposito, dan saham.
Pembelian rasio dari keempat jenis reksa dana tersebut bisa berbeda-beda, tergantung dari profil risiko investasi. Diversifikasi tersebut dilakukan agar bisa meminimalisir risiko kerugian dalam berinvestasi.
Di sisi lain, dengan Anda membeli saham, maka artinya Anda membeli kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Besaran kepemilikan Anda akan tergantung dari seberapa besar persentase saham perusahaan yang Anda miliki.
2. Risiko
Perbedaan reksa dana dan saham yang lainnya bisa dilihat dari risiko yang terdapat di dalamnya. Saham diklaim mempunyai risiko yang jauh lebih besar. Kenapa? Karena dengan membeli saham, maka tanggung jawab keputusan berada pada diri Anda sendiri.
Seorang pemilik saham harus terus memantau adanya kenaikan dan penurunan saham dan hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan oleh para pemula.
Seringkali saham dinilai sebagai investasi yang high risk, high return, yakni mempunyai risiko yang tinggi dan diikuti dengan nilai keuntungan yang juga tinggi.
Sementara dalam reksa dana, kegiatan investasi dilakukan oleh manajer investasi yang tentunya telah memiliki jam terbang lebih tinggi. Untuk itu, reksa dana sangat pas untuk para pemula.
Nantinya, manajer investasi akan mengelola dana yang Anda setorkan lalu melakukan jual beli saham atau menahan investasi tersebut agar bisa mengoptimalkan keuntungan.
3. Keuntungan
Jika Anda berinvestasi saham, maka akan ada dua jenis keuntungan yang harus Anda ketahui, yakni capital gain dan dividen.
Capital gain bisa Anda dapat dari hasil menjual harga saham yang lebih tinggi daripada harga belinya. Sedangkan dividen adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan dan membagikannya pada pemilik saham. Dividen akan dibagikan per tahun setelah rapat umum pemegang saham.
Kedua jenis investasi ini akan secara otomatis masuk ke rekening Anda.
Sementara itu, bila Anda berinvestasi reksa dana, keuntungan yang akan Anda dapatkan adalah dividen di dalam reksa dana. Uang yang Anda investasikan akan diatur oleh manajer investasi agar bisa memperoleh keuntungan dan menambah nilai aktiva bersih dari investasi reksa dana.
Berdasarkan laman The Balance, investasi reksa dana akan memerlukan biaya yang lebih karena Anda harus membayar tenaga agen pengelola. Selain itu, Anda juga harus membayar biaya penarikan dana.
4. Pihak Perantara
Dalam berinvestasi reksa dana dan saham, ada pihak perantara yang bertugas menghubungkan investor dengan berbagai kegiatan investasi.
Khusus untuk reksa dana, manajer investasi lah yang nantinya akan membantu investor dalam berinvestasi. Kehadiran manajer investasi ini akan mempermudah investor dalam melakukan jual-beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Hal tersebut akan berjalan secara otomatis dan Anda hanya perlu mendanainya saja.
Sedangkan dalam investor saham, biasanya terdapat perantara pedagang efek atau yang sering dikenal dengan broker. Dalam membeli saham, maka investor harus membuka rekening di perusahaan broker.
Namun, seluruh keputusan terkait mengelola uang investasi ini sepenuhnya akan diserahkan pada investor yang bersangkutan. Untuk itu, sangat penting sekali untuk bisa mengambil keputusan investasi yang tepat dengan berdasarkan analisis kondisi pasar.
5. Jangka Waktu Investasi
Dalam hal jangka waktu investasi, reksa dana dan saham memiliki jangka waktu yang berbeda, seperti yang telah dijelaskan dalam laman Nerd Wallet. Bahkan, tidak semua jenis investasi reksa dana mempunyai waktu ideal yang serupa.
Sebagai contoh, reksa dana saham idealnya dilakukan untuk investasi jangka panjang, yakni di atas tujuh tahun. Namun bila Anda ingin jangka waktu investasi yang lebih singkat, seperti 2 tahun, maka Anda bisa memilih reksa dana pasar uang.
Hal tersebut tentunya berbeda dengan saham. Umumnya, saham adalah investasi jangka panjang yang memiliki waktu ideal lebih dari 10 tahun. Untuk itu, sangat penting sekali untuk memahami jenis mana yang sesuai dengan target dan juga rencana keuangan Anda.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini