Apa itu Penerimaan Kas? (AK)
Beberapa ahli, seperti Ardiyos, Sudarmo dan Mulyadi, menjelaskan bahwa penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh pihak perusahaan dan bersifat bisa segera digunakan kembali.
Penerimaan kas ini bisa dalam bentuk uang tunai, berbagai surat berharga dari kegiatan transaksi perusahaan, penjualan yang dilakukan secara tunai, pelunasan piutang, atau berbagai transaksi lainnya yang mampu menambah kas perusahaan.
Tapi, secara umum, penerimaan kas perusahaan hanya berasal dari dua sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan yang dilakukan secara tunai, dan juga penerimaan kas dari kegiatan penjualan kredit.
Seperti yang sudah dirangkum dari laman Wikipedia, penerimaan kas atau cash receipt adalah seluruh bagian atau item yang diperoleh oleh perusahaan dari aliran kas masuk selama periode keuangan tertentu.
Komponen yang paling umum di dalam penerimaan kas adalah pengumpulan piutang, penjualan yang dilakukan secara tunai, dan juga penerimaan kas lainnya.
Formulir yang Bisa Digunakan dalam Penerimaan Kas
Setidaknya terdapat delapan formulir yang bisa digunakan dalam penerimaan kas, kedelapan formulir tersebut adalah sebagai berikut:
- Formulir yang digunakan untuk menerima kas dari penjualan yang dilakukan secara tunai
- Faktur penjualan tunai yang digunakan untuk merekam beragam informasi penting dan dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan terkait penjualan tunai.
- Pita register kas, dokumen ini adalah bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kas dan juga sebagai dokumen pendukung faktur penjualan tunai serta akan dicatat ke dalam jurnal penjualan perusahaan.
- Credit card sales slip, formulir ini dicetak oleh credit card center bank yang mengeluarkan kartu kredit, lalu akan diserahkan pada perusahaan yang menjadi pemilik atau anggota kartu kredit dari bank tersebut.
- Bill of lading, dokumen ini menjadi bukti penyerahan dari perusahaan yang menjual barang pada perusahaan kurir.
- Faktur penjualan COD, yang mana faktur ini digunakan untuk merekam penjualan yang dilakukan secara COD.
- Bukti setor kas, dokumen yang dibuat oleh bagian kas sebagai bukti resmi dan sah atas penyetoran kas ke bank.
- Rekap harga pokok penjualan, yang mana dokumen ini digunakan oleh akuntan perusahaan agar bisa merangkum harga pokok produksi yang telah dijual selama satu periode penuh.
Fungsi Akuntansi Penerimaan Kas
Akuntansi penerimaan kas memiliki lima fungsi utama. Nah, kelima fungsi utama tersebut adalah sebagai fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Fungsi Penjualan
Divisi penjualan akan bertanggung jawab dalam menerima order dari kegiatan pembelian, mengisi faktur penjualan yang dilakukan secara tunai, dan menyerahkan faktur tersebut pada pembeli untuk kebutuhan pembayaran harga pada bagian kas.
2. Fungsi Kas
Dalam kegiatan transaksi penjualan tunai, bagian ini akan bertanggung jawab sebagai penerimaan kas dari pihak pembeli.
3. Fungsi Gudang
Bagian gudang akan bertanggung jawab dalam menyimpan barang yang dipesan oleh pihak pembeli dan menyerahkan barang tersebut pada bagian pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Bagian ini akan bertanggung jawab dalam membungkus barang dan juga menyerahkan barang yang harganya telah dibayar oleh pihak pembeli.
5. Fungsi Akuntansi
Bagian ini akan melakukan tanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas, serta akan membuat laporan penjualan secara tepat.
Prosedur Penerimaan Kas
Secara umum, prosedur penerimaan kas berkaitan dengan konsep dasar akuntansi. Di dalamnya akan ditandai dengan penerimaan pembayaran harga barang dari pihak pembeli dan pemberian tanda pembayaran ataupun faktur penjualan yang dilakukan secara tunai pada pihak pembeli.
Selanjutnya, pihak pembeli akan melakukan pengambilan barang yang telah dibelinya dari fungsi pengiriman barang.
Biasanya, prosedur penerimaan kas bisa dilakukan lewat beberapa tahapan, dari mulai menerima kas secara langsung dari pelanggan, membuat voucher penerimaan kas, menyetorkan kas pada bank, mencatat, buku kas dan bank atau laporan mutasi kas dan bank, serta membuat stok opname kas secara harian. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Penerimaan Kas dari Langganan
Prosedur penerimaan kas akan dimulai ketiak pelanggan melakukan penyetoran dana atau kas ke kasir, lalu pihak kasir akan mengeluarkan faktur atau invoice asli dan invoice lembar ketiga agar bisa disesuaikan dengan penerimaan kas.
Jika sudah sesuai, maka invoice asli dan juga invoice lembar ketiga tersebut akan diberikan stempel lunas dan akan ditandatangani oleh bagian kasir. Invoice yang asli dan dokumen lain selanjutnya akan diserahkan pada pelanggan, sedangkan invoice lembar ketiga akan didokumentasikan bersamaan dengan voucher penerimaan kas.
2. Pembuatan Voucher Penerimaan Kas
Prosedur penerimaan kas yang selanjutnya adalah membuat voucher penerimaan kas. Voucher ini digunakan sebagai bukti penerimaan kas yang nantinya akan dilampirkan sebagai invoice. Lalu, nantinya akan diarsipkan sesuai dengan nomor urut voucher penerimaan kas.
Selain itu, voucher penerimaan kas juga akan menyajikan berbagai informasi, seperti tanggal, jenis voucher penerimaan kas, nomor invoice, nama pelanggan, tanda tangan dari petugas kasir, jumlah dana kas yang diterima, serta tanda tangan dari pihak yang telah memeriksa dan menyetujuinya.
3. Penyetoran Kas ke Bank
Sebagian besar perusahaan akan menyetorkan uang atau menyimpan uangnya di bank setelah mendapatkan uang kas. Penyetoran uang kas ke bank ini dilakukan dengan membuat slip setoran bank serta uang kas yang akan disimpan pada bank.
4. Pencatatan Buku Kas dan Laporan Mutasi Kas
Di dalam prosedur penerimaan kas ini, terdapat tiga tahapan pembuatan laporan, yakni laporan ketikan kas diterima, laporan ketika menyetorkan uang kas pada bank, lalu penandatanganan persetujuan pada buku kas dan juga bank oleh pihak kasir.
Laporan ketika penerimaan kas ini dilakukan dengan berdasarkan voucher penerimaan kas. Sedangkan laporan ketika menyetorkan uang kas ke bank dibuat dalam dua bentuk, yakni saldo kas berkurang dan juga saldo kas bertambah.
5. Stok Opname Kas Harian
Prosedur penerimaan kas akan diakhiri dengan melakukan stock opname agar bisa menyesuaikan saldo fisik kas dengan saldo yang tertera pada laporan buku kas.
Stock opname kas harian ini dilakukan sebagai bahan rujukan bila terjadi perbedaan antara saldo buku kas dengan saldo fisik.
Kegiatan stock opname kas ini juga bisa dilakukan dalam waktu tertentu oleh pihak perusahaan untuk proses pemeriksaan saldo kas.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini