Apa itu Commercial Invoice?
Sebelum lebih jauh mengenal tentang commercial invoice atau yang bahasa Indonesianya adalah faktur komersial, maka kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari faktur atau invoice itu sendiri.
Sugeng Hariyanto menjelaskan bahwa faktur adalah suatu dokumen yang di dalamnya berisi catatan tentang item atau unit barang yang dikirim ke pelanggan, lengkap dengan harganya. Jadi, catatan tersebut dibuat oleh pihak penjual dan dikirim ke pelanggan agar bisa menginformasikan tagihan pembayaran atau menagih pembayaran barang.
Disisi lain, Adrian Sutedi hampir memiliki pandangan yang sama. Dirinya menjelaskan bahwa invoice adalah dokumen penting di dalam dunia perdagangan karena di dalamnya terdapat berbagai data yang penting, seperti jumlah penutupan asuransi, penyelesaian bea masuk, dan juga jumlah wesel yang nantinya akan ditarik.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, faktur adalah suatu daftar barang kiriman yang dilengkapi dengan catatan data berupa nama, jumlah, dan harga yang dibuat oleh pihak penjual dan wajib dibayar serta dilunasi oleh pihak pelanggan.
Berdasarkan penjelasan dari sumber di atas, maka kita bisa mulai memahami pengertian dasar dari commercial invoice.
Jadi, commercial invoice adalah suatu nota perincian yang di dalam tertera keterangan dari harga barang, jumlah barang, dan juga nominal harga yang harus dilunasi oleh pihak pelanggan. Faktur komersial ini juga kerap kali dikenal dengan faktur konsuler.
Kenapa faktur konsuler? Karena faktur ini hanya bisa digunakan dalam aktivitas perdagangan internasional atau kegiatan ekspor impor.
Dalam faktur konsuler atau faktur komersial, Anda wajib memperoleh persetujuan ataupun pengesahan dari kantor kedutaan besar negara pengimpor di negara pengekspor, perwakilan negara yang melakukan impor, dan juga dari kantor konsuler.
Faktur ini ditujukan pada pihak pembeli atau importir yang dibuat oleh pihak penjual atau eksportir. Nama beserta alamat pembeli harus sudah tercantum di dalam L/C yang selanjutnya dibubuhi tanda tangan oleh pihak yang berwenang atau pihak terkait.
Beberapa hal yang harus dimasukkan ke dalam faktur yang satu ini adalah nama barang, nama pembeli, harga barang per unit, penerima barang, nomor dan juga tanggal dokumen dibuatnya faktur komersial, harga total barang, serta metode penyerahan barang.
Selain itu, beberapa informasi lain yang harus dicantumkan adalah nama pesawat atau kapal yang digunakan dalam pengiriman barang, nomor kontainer, serta tempat bongkar dan muat barang.
Apa Saja Fungsi dari Commercial Invoice?
Bila diperhatikan berdasarkan prosesnya, commercial invoice memiliki fungsi yang penting dalam aktivitas perdagangan ekspor dan impor. Walaupun memang terdengar aneh, namun dokumen ini memiliki fungsi yang penting agar aktivitas ekspor dan impor bisa berjalan dengan baik.
Nah, berikut ini adalah berbagai fungsi dokumen commercial invoice yang sangat penting dan harus Anda ketahui.
1. Acuan Perhitungan Pajak
Fungsi pertama dari commercial invoice adalah sebagai dasar dalam menghitung pajak dan termasuk ke dalam faktur pajak.
2. Dokumen Pengiriman Barang
Fungsi faktur komersial yang selanjutnya adalah sebagai dokumen pengiriman barang. Untuk itu, pihak penjual wajib membuat dokumen secara benar dan lengkap agar proses pemeriksaan barang di bea cukai bisa berjalan secara cepat dan lancar.
3. Acuan Petugas Bea Cukai
Selain itu, commercial invoice pun berguna sebagai dasar ketika petugas bea cukai memeriksa paket yang dikirim oleh kapal. Jadi, petugas bea cukai nantinya akan memeriksa apakah paket tersebut telah memenuhi berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku untuk pengiriman barang secara internasional atau belum.
Bila seluruh dokumen telah terpenuhi dengan baik, maka proses pemeriksaan akan berlangsung dengan cepat. Tapi, harus Anda garis bawahi bahwa terdapat beberapa negara yang tidak hanya meminta faktur komersial saja sebagai salah satu prasyaratnya.
Contohnya dalam pengiriman internasional di luar wilayah Uni Eropa, Anda memerlukan dokumen CN 22 atau CN 23 (Surat Pemberitahuan Bea Cukai), CO (Surat Keterangan Asal), serta CP71 (surat catatan pengiriman).
4. Dokumen Proses Izin Ekspor-Impor
Commercial invoice pun berguna sebagai dokumen proses izin ekspor dan impor. Lebih dari itu, dokumen ini pun bisa digunakan untuk aktivitas valuta asing.
Dalam kasus di negara pembeli, commercial invoice digunakan sebagai dokumen untuk menilai pajak dan bea masuknya.
Untuk itu, sebelum melengkapi faktur komersial, akan sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan orang yang terpercaya agar bisa melengkapi persyaratan khusus di negara tujuan. Kenapa? Karena beberapa negara tujuan mewajibkan faktur komersial dalam bentuk tertentu.
Jenis-Jenis Invoice
Setelah Anda mengetahui dan memahami pengertian serta fungsi dari commercial invoice, maka Anda harus mengetahui bahwa terdapat berbagai jenis invoice lain, yaitu:
1. Invoice Biasa
Invoice pertama yang wajib Anda ketahui adalah invoice biasa. Jenis invoice atau faktur ini sangat mudah dan umum digunakan dalam aktivitas transaksi sederhana. Di dalamnya mencakup jumlah, rincian, harga, dan total barang. Beberapa diantaranya ada juga keterangan diskon bila ada.
Faktur ini sangat mudah ditemukan dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat berbelanja di mall, rumah makan, ataupun toko-toko tertentu.
2. Proforma Invoice
Proforma invoice adalah jenis invoice yang diberikan pada pihak pembeli dan lebih bersifat sementara sebelum pihak penjual mengirim semua barang ataupun item yang dipesan.
Singkatnya, proforma invoice adalah invoice pengganti bila pihak penjual mengirim barang secara bertahap pada pihak pembeli. Jika pihak pembeli sudah mendapatkan semua barang yang dipesan, maka pihak penjual bisa memberikan invoice biasa demi mengganti invoice proforma.
Apa Saja Komponen dari Commercial Invoice?
Setiap perusahaan memiliki template atau format penulisan faktur yang berbeda. Biasanya, isi dari faktur atau invoice ini disesuaikan kembali dengan kebutuhan perusahaan.
Sederhananya, komponen yang wajib dicantumkan ke dalam suatu invoice mencakup nomor urut invoice, nomor pemesanan, kode nomor transaksi DO/SJ, detail barang, sub total, biaya PPN, diskon (bila ada), biaya pengiriman, serta total nominal harga.
Sedangkan bila secara rinci, suatu invoice yang tepat harus mempunyai kandungan informasi terkait identitas perusahaan, seperti logo perusahaan, nama, kontak yang bisa dihubungi, dan lain sebagainya. Selain itu, sebuah invoice juga harus memuat nomor invoice agar bisa mempermudah pelacakan dan tanggal jatuh tempo pembayaran, serta tanggal invoice tersebut dikeluarkan.
Lalu, invoice pun harus memuat informasi rincian barang, seperti harga barang, nama barang, dan total barang serta total tagihan biayanya. Tapi, harus Anda garis bawahi juga bahwa ada beberapa komponen yang harus dicantumkan dalam suatu commercial invoice agar informasi di dalamnya lengkap.
Nah, komponen tersebut adalah sebagai berikut:
- Nomor dan juga tanggal dokumen dari commercial invoice.
- Importir atau nama pembeli, penerima barang, atau pihak consignee.
- Nama produk barang.
- Harga per unit yang dijual dengan berdasarkan pcs, cbm, kgm, atau dozen.
- Seluruh harga total barang.
- Metode penyerahan barang, apakah CIF, FOB, atau CNF.
- Informasi lain, seperti nomor container, nama pesawat atau kapal, serta tempat muat dan bongkar barang.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda dari Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini