Apa Itu Buku Induk Inventaris?
Untuk sebagian orang yang belum memahami tentang inventarisasi barang, tentu buku induk inventaris akan terdengar asing.
Jadi, buku induk inventaris adalah suatu buku yang berguna untuk mencatat atau menampung semua data barang persediaan atau peralatan perusahaan atau organisasi tertentu yang terdapat di lingkungannya.
Buku induk ini juga berfungsi sebagai sumber informasi terkait seluruh data barang perusahaan. Data yang terdapat pada buku ini harus diurutkan dengan cara menyesuaikan tanggal barang tersebut diterima oleh organisasi ataupun perusahaan.
Untuk itu, penting sekali untuk bisa menjaga dan juga memperbarui informasi data barang yang terdapat di dalam buku ini agar nantinya tidak terjadi kekeliruan.
Nah, di dalam buku ini terdapat buku golongan barang inventaris. Buku golongan inventaris adalah suatu buku yang mencatat barang persediaan milik organisasi atau perusahaan tertentu, sesuai dengan golongan yang telah ditentukan.
Jadi, pencatatan data barang akan dilakukan sesuai dengan kode klasifikasi barang dengan lingkungannya.
Selain kedua barang tersebut, terdapat juga buku lain yang digunakan dalam mendata barang di perusahaan, yakni buku catatan barang non inventaris.
Buku ini menjadi buku yang berfungsi untuk mencatat semua barang yang dimiliki oleh perusahaan yang sifatnya adalah non inventaris.
Lalu, Bagaimana Cara Membuat Buku Induk Inventaris?
Membuat buku induk ini bukanlah hal yang mudah, untuk itu Anda harus mempunyai kesabaran dan ketelitian yang tinggi agar data yang Anda hasilkan selalu akurat.
Memperoleh data yang akurat sangat penting karena fungsinya yang bisa menjadi pusat informasi barang kantor
Berikut ini adalah gambaran tentang buku induk inventaris yang bisa Anda jadikan contoh:

Informasi apa saja yang harus diisi pada kolom di atas?
- Kolom 1: diisi dengan nomor urut pembukuan barang inventaris, sesuai dengan adanya bukti penyerahan barang.
- Kolom 2: Diisi dengan tanggal pencatatan data barang ke buku induk untuk suatu barang.
- Kolom 3: Adna bisa mengisinya dengan tabel guna menggolongkan kode barang milik perusahaan.
- Kolom 4: Diisi dengan menggunakan bahasa Indonesia baku
- Kolom 5: Anda mengisinya dengan jenis, merek, nomor, dan ukuran dari barang inventaris. Anda pun bisa menambahkan beberapa informasi atau keterangan lain tentang barang inventaris pada buku induk barang inventaris, sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Kolom 6: Kolom ini diisi dengan jumlah barang yang tercatat dalam buku induk.
- Kolom 7: Diisi dengan beberapa istilah, seperti M2, stel, lembar, atau istilah lainnya.
- Kolom 8: Diisi dengan tanggal pembuatan barang inventaris dari pabrik ataupun dari rumah produksi sejenis.
- Kolom 9: kolom ini harus Anda isi dengan asal barang inventaris didapat, seperti dari anggaran rutin, bantuan, hibah, atau sumber lainnya.
Apa Tujuan Pengelompokan Barang Inventaris?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat tiga jenis buku di dalam pencatatan barang inventaris, yakni buku induk inventaris, buku golongan barang inventaris, dan juga buku catatan barang non-inventaris.
Barang yang sifatnya tidak habis pakai harus dicatat ke dalam buku induk dan juga buku golongan barang inventaris. Sedangkan barang yang memiliki sifat habis pakai harus dimasukkan pada catatan barang non-inventaris.
Di dalam buku golongan barang inventaris, terdapat penggolongan barang yang mana tujuannya adalah agar bisa lebih mudah dalam mencatat dan mencari barang, baik itu mencarinya di daftar catatan barang, atau mencari bentuk fisik dari barang itu sendiri.
Jadi, barang inventaris tersebut bisa digolong dengan menggunakan lambang, sandi, atau kode tertentu, sehingga akan mempermudah Anda dalam mencari barang di masa depan. Sehingga, pekerjaan pun akan lebih cepat, mudah dan lebih efisien.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini