Pengertian Modal Kerja
Sebenarnya apa pengertian dari modal berkerja secara umum maupun menurut ahli yang sering didengar selama ini?
Dilansir dari laman Wikipedia, modal kerja atau working capital merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah dana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya dalam jangka pendek.
Modal untuk kerja terdiri dari seluruh aktiva lancar atau aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat (biasanya kurang dari satu tahun) seperti
- kas
- piutang
- persediaan barang
- investasi jangka pendek
- liabilitas lancar
- hutang yang jatuh tempo dalam waktu singkat (biasanya kurang dari satu tahun) seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar.
Modal berkerja sangat penting bagi kelangsungan operasional perusahaan karena dana tersebut digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku, membayar gaji karyawan, mengelola persediaan barang, dan menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.
Dengan memiliki working capital yang cukup, perusahaan dapat menjaga likuiditas dan menghindari masalah keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja operasionalnya.
Jenis-jenis Modal Kerja
Berikut adalah beberapa jenis working capital yang umum ditemukan dalam aktivitas operasional perusahaan:
1. Kas atau Uang Tunai
Modal kerja yang paling likuid dan dapat digunakan secara langsung untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari.
2. Piutang
Dana yang diterima oleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa yang belum dibayar oleh pelanggan.
Working capital dari piutang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sebelum uang dari pelanggan diterima.
3. Persediaan
Merupakan barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
Modal berkerja dari persediaan dapat digunakan untuk membiayai pembelian bahan baku dan biaya produksi.
4. Investasi Jangka Pendek
Dana yang diinvestasikan dalam bentuk surat berharga atau deposito dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Modal berkerja dari investasi jangka pendek dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sebelum uang dari penjualan barang atau jasa diterima.
5. Hutang usaha
Liabilitas atau hutang yang jatuh tempo dalam waktu singkat dan dihasilkan dari pembelian barang atau jasa dari pemasok atau kreditur lainnya.
Modal kerja dari hutang usaha dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari.
6. Biaya yang Masih Harus Dibayar
Biaya yang belum dibayar oleh perusahaan seperti biaya sewa, biaya listrik, dan biaya lainnya.
working capital dari biaya yang masih harus dibayar dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional sebelum uang dari penjualan barang atau jasa diterima.
Fungsi Modal Kerja dalam Bisnis
Working capital memiliki beberapa fungsi penting dalam bisnis, antara lain:
1. Menjaga Likuiditas Perusahaan
Modal kerja memungkinkan perusahaan untuk memiliki cukup kas dan aset lancar lainnya untuk memenuhi kewajiban finansialnya,
Seperti membayar gaji karyawan, mengelola persediaan barang, membayar tagihan, dan biaya operasional lainnya.
Dengan menjaga likuiditas yang cukup, perusahaan dapat menghindari masalah keuangan yang dapat mempengaruhi kinerja operasionalnya.
2. Mengurangi Risiko
Working capital membantu perusahaan untuk mengurangi risiko kegagalan dalam memenuhi kewajiban finansialnya.
Dengan memiliki cukup kas dan aset lancar, perusahaan dapat menghindari masalah likuiditas yang dapat mempengaruhi reputasi perusahaan.
3. Mempercepat Pengumpulan Piutang
working capital juga membantu perusahaan untuk mempercepat pengumpulan piutang dari pelanggan,
Sehingga perusahaan dapat memperoleh kas yang cukup untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Working capital memungkinkan perusahaan untuk membeli bahan baku, menjaga persediaan barang,
dan membayar karyawan dengan tepat waktu, sehingga meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
5. Mengoptimalkan Penggunaan Aset Lancar
Modal kerja memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan aset lancar seperti persediaan barang dan piutang dengan cara yang efektif dan efisien.
Perusahaan dapat mengelola aset lancar tersebut dengan baik dan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh.
Dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis, perusahaan harus menjaga working capital yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini