Jenis-jenis Komisi Penjualan
Setiap perusahaan memiliki peraturan dan kebijakannya masing-masing dalam memberikan komisi pada karyawan yang bekerja sebagai sales. Nah, beberapa jenis dari komisi penjualan adalah sebagai berikut:
1. Straight Commission
Di dalam jenis komisi straight commission ini, biasanya komisi akan diberikan sebanyak 100%, itu artinya sales akan hanya mendapatkan penghasilan dari apa yang sudah berhasil mereka jual saja.
Jenis komisi ini bisa ditetapkan oleh perusahaan yang tidak menerapkan gaji pokok pada karyawan sales-nya. Jadi, penghasilan yang harus diterima oleh karyawan jadi tidak menentu dan bisa menimbulkan persaingan dagang yang sengit.
2. Gaji Pokok dan Komisi
Jenis komisi yang kedua ini pasti sudah sangat sering kita jumpai. Umumnya, komisi jenis ini diterapkan oleh perusahaan yang menetapkan gaji pokok dengan komisi setiap penjualan yang berhasil dilakukan oleh sales per bulannya.
Jika performa sales menurun atau kurang baik, sales akan tetap mendapatkan gaji pokok meskipun mereka tidak akan mendapatkan komisi penjualan. Pun begitu juga sebaliknya, saat sales berhasil mencapai target penjualan, maka mereka akan mendapatkan gaji pokok dan komisi penjualan.
3. Tiered Commision
Tiered commission adalah komisi yang mempunyai tingkatan persentase yang berbeda-beda. Semakin banyak target pencapaian penjualan yang sudah diusahakan oleh sales, maka komisi penjualan yang bisa didapatkan pun akan semakin besar.
Tujuan dari adanya jenis tier komisi ini adalah agar bisa mendorong karyawan agar bisa mencapai target penjualan, sehingga karyawan bisa mencari strategi yang jitu ataupun menerapkan kreatifitas yang unik dalam kegiatan penjualannya.
4. Revenue Commission
Revenue commission adalah jenis komisi yang memberikan beberapa persen penjualan dari apa yang sudah dilakukan oleh karyawan sales. Misalnya, seorang sales menjual suatu produk yang memiliki revenue senilai 150 juta rupiah, nah perusahaan memberikan persentase komisi sebesar 10% dari hasil penjualan. Maka, sales tersebut berhak mendapatkan komisi sebesar 15 juta rupiah, yang mana hasil tersebut merupakan 10% dari nilai penjualan.
5. Gross Margin Commission
Gross margin commission memiliki karakteristik yang hampir sama dengan revenue commission. Hanya saja, di dalamnya terdapat total profit dari penjualan yang sudah diusahakan oleh sales.
Contohnya, seorang sales berhasil menjual produk yang berharga 2 juta rupiah, harga pokok dari barang tersebut adalah 1,5 juta rupiah. Untuk itu, komisi yang akan didapat oleh sales tersebut adalah 500 ribu rupiah.
6. Commission Draw
Jenis komisi yang satu ini umumnya akan menjamin pembayaran komisi sales di setiap bulannya, yang mana komisi ini bisa didapatkan dalam sebulan akan lebih sedikit daripada jumlah yang sudah ditetapkan.
Contohnya, jaminan komisi yang didapat oleh seorang sales adalah 4 juta rupiah, lalu pada bulan Maret komisi yang bisa didapat sales tersebut adalah 2,5 juta rupiah. Dalam hal ini, maka sales tersebut akan mendapatkan tambahan sebesar 1,5 juta rupiah, yakni selisih dari 4 juta rupiah yang dikurangi dengan 2,5 juta rupiah.
7. Base Rate Only
Jenis komisi base rate only sudah jarang digunakan oleh berbagai perusahaan. Di dalamnya, sales akan mendapatkan bayaran per jam bila ada penjualan yang berhasil mereka upayakan. Penerapan jenis komisi ini tidak bisa membuat karyawan termotivasi untuk melakukan penjualan.
jenis jenis komisi penjualan tsb harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, kondisi keuangan perusahaan pun mempengaruhi jenis komisi yang diaplikasikan, agar memberikan dampak positif bagi semua sisi. Untuk itu diperlukan Laporan Keuangan bagi bisnis Anda untuk mengetahui pengaturan terkait komisi ini agar sesuai dengan alur bisnis dan kondisi keuangan bisnis Anda , untuk penanganan lanjutan, segera konsultasikan bersama kami disini