Apa itu Akumulasi Depresiasi
Berdasarkan laman Investopedia, akumulasi depresiasi adalah jumlah total dari biaya aset yang telah dialokasikan pada beban penyusutan sejak aset tersebut mulai digunakan. Akumulasi depresiasi ini terdiri dari aset yang dibangun, seperti perabotan, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan kantor, perlengkapan, dan masih banyak lagi.
Dalam dunia akuntansi, akumulasi depresiasi adalah salah satu bagian dari akun kontra aset. Artinya, akun tersebut adalah keseimbangan dari kredit yang mampu mengurangi nilai aset secara menyeluruh. Akun akumulasi penyusuan ini nantinya akan dikreditkan ketika beban penyusutan di debit di setiap periode akuntansi.
Dampaknya, depresiasi atau penyusutan aset ini akan membuat perusahaan harus membebankan sebagian dari nilai modal aset per tahun selama berjalannya masa guna dari aset tersebut.
Artinya, setiap tahun aset yang dikapitalisasi tersebut akan digunakan untuk bisa menghasilkan pendapatan, sedangkan untuk biaya atas penggunaan aset nantinya akan dicatat.
Sementara itu, pengurangan dari biaya perolehan aset dengan akumulasi depresiasi ini akan bisa menghasilkan nilai buku. Hal tersebut pun dikenal dengan nilai yang tercatat sebagai aset. Berhubungan dengan hal tersebut, maka saldo kredit di dalam akun akumulasi depresiasi tidak akan bisa melebihi saldo debit di akun aset terkait.
Pada akhir masa manfaat aset, maka nilainya akan tercatat di dalam neraca dan akan sesuai dengan nilai sisa.
Sederhananya, depresiasi akan menampilkan adanya perubahan nilai aset bisnis. Kebutuhan dari adanya penyusutan aset ini adalah cara agar bisa menyebarkan biaya aset bisnis selama masa manfaat dari aset itu sendiri.
Cara Menghitung Akumulasi Depresiasi
Sebenarnya, tidak ada formula atau rumus perhitungan tertentu dalam menghitung akumulasi depresiasi. Walaupun begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menghitung akumulasi depresiasi, yaitu:
1. Metode Garis Lurus
Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah garis lurus. Cara ini menjadi cara yang paling sederhana dalam menghitung akumulasi depresiasi. Bila Anda ingin menggunakan metode ini, maka aset akan terdepresiasi dengan jumlah yang sama setiap tahun selama sisa umur manfaatnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda gunakan untuk menghitung akumulasi penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus:
- Kurangi nilai sisa aset atau nilai buku aset sesudah semua penyusutan Anda bebankan sepenuhnya dari harga beli aset. Hal tersebut dilakukan agar bisa menentukan jumlah yang bisa Anda susutkan.
- Lalu, hasil tersebut Anda bagi dengan jumlah tahun dalam masa guna aset agar bisa mendapatkan penyusutan per tahun.
Rumus untuk menghitung akumulasi depresiasi dengan menggunakan metode garis lurus adalah sebagai berikut:
Penyusutan tahunan = (Harga pembelian – Nilai sisa)/Tahun dalam masa manfaat
2. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode kedua yang bisa Anda terapkan untuk menghitung akumulasi depresiasi adalah saldo menurun ganda. Cara ini akan menampilkan bahwa penyusutan aset bisa terjadi lebih awal dalam usia asetnya. Itu artinya, aset terdepresiasi lebih cepat dalam beberapa tahun sebelumnya. Hal tersebut bisa dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Akumulasi penyusutan = (Harga pembelian – Nilai sisa) x (1/Tahun masa manfaat) x 2
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha Anda melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini