Apa Itu Dead Stock?
Berdasarkan laman Shopify, dead stock adalah persediaan barang digudang yang terlalu lama disimpan sehingga membuat barang di gudang tersebut sudah tidak laku lagi dijual. Isitilah ini mencakup barang yang kadaluarsa, sisa produk musiman, produk rusak, serta produk yang salah kirim.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pergerakan barang di gudang ada yang slow moving dan fast moving. Produk fast moving adalah produk barang yang cepat keluar dari gudang dan juga laku dijual. Sebaliknya, produk slow moving adalah barang yang kurang laku atau mengalami pergerakan produk yang lambat untuk keluar dari gudang.
Contoh sederhana dari produk fast moving adalah berbagai kebutuhan barang yang mempunyai tingkat permintaan tinggi, seperti sabun, makanan instan, beras dan masih banyak lagi. Sedangkan contoh dari barang slow moving adalah berbagai barang yang memiliki tingkat pergerakan kebutuhan yang tidak terlalu banyak, seperti kendaraan bermotor.
Sebagai pebisnis, penting sekali bagi Anda untuk melakukan analisis barang slow moving dan fast moving agar risiko dead stock bisa Anda minimalisir dengan baik.
Dampak Dead Stock
Dead stock tentunya bisa memberikan dampak yang besar pada bisnis Anda. Nah, beberapa dampak negatif dari adanya dead stock adalah sebagai berikut:
1. Kerugian Uang
Dampak yang paling besar dari dead stock adalah Anda akan mengalami kerugian uang. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa barang adalah investasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan investasi tersebut hanya akan bisa mendatangkan keuntungan saat mereka ternyata berhasil menjual seluruh produk tersebut.
Jika Anda mengalami dead stock, maka kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut pun nantinya akan hilang.
2. Meningkatnya Biaya Holding
Sering kali biaya holding dikenal dengan inventory carrying cost yang pada dasarnya adalah biaya yang diperlukan untuk menyimpan barang. Biaya ini umumnya termasuk biaya tenaga kerja, ruang penyimpanan, serta biaya asuransi. Semakin banyak barang yang mengalami kondisi dead stock, maka tentunya biaya holding perusahaan akan mengalami peningkatan yang besar.
3. Kehilangan Kesempatan
Semakin banyak Anda kehilahang waktu untuk mengurus produk dead stock, maka Anda pun akan kehabisan waktu dan tenaga kerja yang seharusnya bisa mengurus berbagai barang yang menguntungkan.
4. Ruang Inventory yang Lebih Sedikit
Dead Stock akan bisa mengambil ruang tempat di gudang yang seharusnya bisa Anda gunakan untuk produk yang lebih cepat terjual saja.
Anda dapat melihat keuntungan usaha dalam Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan segera bersama kami disini