Cara Mengatasi Dead Stock
Dead stock adalah suatu masalah yang cukup umum di dalam suatu perusahaan dan hampir seluruh bisnis pasti pernah mengalaminya. Namun, saat ini Anda bisa mengatasi ataupun menekan potensi kerugian tersebut dengan melakukan strategi jangka pendek dan strategi jangka panjang, berikut ini adalah ulasannya.
1. Strategi Jangka Pendek
- Memberikan Diskon ke Pelanggan
Untuk bisa menyingkirkan produk dead stock, strategi pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan potongan harga atau diskon besar pada para pelanggan dengan harapan bisa meningkatkan perminaat pada produk Anda.
Disisi lain, walaupun barang atau produk tersebut tidak bisa memberikan keuntungan, namuan Anda bisa memulihkan berbagai biaya produksi serta meningkatkan ruang penyimpanan di dalam gudang.
- Membuat Strateg Bundling dengan Produk Lainnya
Anda bisa membuat strategi dengan cara membuat bundling pada produk dead stock bersamaan dengan produk lain yang sejenis. Harapannya adalah agar bisa memperoleh permintaan yang lebih tinggi lagi di pasar. Dengan fokus pada permintaan yang lebih tinggi, hal tersebut bisa menyingkirkan persediaan produk dead stock Anda di dalam gudang.
- Jual di Marketplace
Pilihan lainnya yang patut untuk Anda pertimbangkan adalah dengan menjual produk dead stock secara online melalui marketplace ternama. Cobalah untuk membuat beberapa kampanye produk yang menarik agar pelanggan Anda tertarik dan bersedia membeli produk barang tersebut.
- Kembalikan Produk ke Supplier
Sebagai pebisnis, Anda bisa melakukan negosiasi dengan supplier agar bisa mengembalikan produk yang mengalami kondisi dead stock. Hal tersebut kembali lagi pada ketentuan dan syarat dari kebijakan pengembalian ketika perjanjian jual beli dibuat.
- Donasi atau Amal
Alih-alih membuang produk dead stock Anda begitu saja, Anda bisa menyumbangkan produk tersebut untuk kegiatan amal atau untuk kegiatan donasi. Produk Anda nantinya akan diperlakukan secara lebih baik daripada hanya dibuang dan berakhir di tempat sampah.
2. Strategi Jangka Panjang
- Melaksanakan Stock Opname Secara Rutin
Sebagai pebisnis, Anda harus memberikan kewajiban pada setiap tim gudang untuk melakukan kegiatan stock opname secara rutin per bulan. Hal tersebut wajib dilakukan agar Anda bisa mendapatkan persediaan barang yang sebenarnya dan bisa dijadikan sebagai dasar bagi PPIC dan purchasing dalam melakukan perencaan produksi dan pembelian material produk.
- Menghabiskan Stok Lama Terlebih Dahulu
Anda bisa meminta agar proses perganitan spesifikasi produk untuk dilakukan dengan cara terlebih dahulu menghabiskan persediaan lama pada tim marketing dan tim engineering. Jika memang tidak bisa, Anda bisa meminta pada tim engineering agar material produk lama yang memang masih tersisa di gudang untuk dialihkan pada tipe produk yang lain.
- Memperbarui Layout Gudang
Cara selanjuntya untuk mengatasi dead stock adalah dengan memperbarui layout digudang. Kegiatan reposisi material di gudang ini bisa dilakukan dengan cara mengelompokkan produk dengan material yang ada.
- Memberikan Forecast Pembelian
Dalam menjalankan bisnis, Anda harus sangat pintar untuk melakukan negosiasi penjualan. Saat ini, peraturan terkait minimun order sudah mulai jarang diterapkan oleh para supplier. Namun bila salah satu dari mereka masih ada yang menerapkannya, Anda bisa melakukan negosiasi dengan mereka.
Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan memberikan forecast untuk beberapa bulan yang akan datang sesuai dengan data kebutuhan yang Anda akan dapat dari kegiatan marketing. Cari ini terbukti efektif dan cukup sering dilakukan oleh beberapa perusahaan.
Salah satu alasan yang harus Anda ketahui terkait penerapan minimun order dari supplier pada Anda adalah biaya yang harus mereka keluarkan akan tertutup bila mereka memproduksi barang Anda sesuai dengan jumlah minimum pembelian barang tersebut.
Dengan melakukan pembelian forecast untuk beberapa bulan yang akan datang, nantinya mereka bisa melakukan proses produksi dalam satu jalan saja. Sisa produksi yang belum Anda minta nantinya bisa mereka simpan di gudang terlebih dulu.
Anda dapat mengetahui keuntungan usaha melalui Laporan Keuangan, untuk penanganan lanjutan, konsultasikan bersama kami disini